Sabtu, 29 Desember 2012

energi matahari



Hallo para sidang pembaca….manusia di muka bumi ini akan melakukan berbagai cara untuk mempertahanakan kelangsungan hidupnya dengan berbagai cara, memodifikasi sesuatu,menciptakan sesuatu, dan menggunakan energy non konvensional… kalian udah tau ngga definisi dari Energi Matahari dan Cara pemanfaatannya ?
Kalo belum, Saya akan menjelaskan definisinya dan cara pemanfaatannya secara rinci dan mudah dimengerti silahkan simak dengan baik - baik 






Apakah itu energi Matahari ?

Energi Matahari adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas Matahari  melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain.

Energi Matahari udah banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa diantara aplikasi tersebut antara lain :

1. Pencahayaan bertenaga Matahari
2. Pemanasan bertenaga surya, untuk memanaskan air, memanaskan dan mendinginkan ruangan,
3. Desalinisasi dan desinfektisasi
4. Untuk memasak, dengan menggunakan kompor tenaga surya

  •          Apakah sel surya itu dan bagaimana cara kerjanya ?
 
Sel surya itu adalah sebuah alat yang tersusun dari material semikonduktor yang dapat mengubah sinar matahari menjadi tenaga listrik secara langsung. Sering juga dipakai istilah photovoltaic atau fotovoltaik. Sel surya pada dasarnya terdiri atas sambungan p-n yang sama fungsinya dengan sebuah dioda (diode). Sederhananya, ketika sinar matahari mengenai permukaan sel surya, energi yang dibawa oleh sinar matahari ini akan diserap oleh elektron pada sambungan p-n untuk berpindah dari bagian dioda p ke n dan untuk selanjutnya mengalir ke luar melalui kabel yang terpasang ke sel.
        
  •       Berapakah efisiensi sel surya saat ini ?

      Saat ini, efisiensi sel surya dapat dibagi menjadi efisiensi sel surya komersil dan efisiensi sel surya skala laboratorium.
Sel surya komersil yang sudah ada di pasaran memiliki efisiensi sekitar 12-15%. Sedangkan efisiensi sel surya skala laboratorium pada umumnya 1,5 hingga 2 kali efisiensi sel surya skala komersil.
Hal ini disebabkan pada luas permukaan sel surya yang berbeda. Pada sel surya di pasaran, sel yang dipasarkan pada umumnya memiliki luas permukaan 100 cm2 yang kemudian dirangkai mejadi modul surya yang terdiri atas 30-40 buah sel surya. Dengan semakin besarnya luas permukaan sel surya, maka sudah menjadi pengetahuan umum jika terdapat banyak efek negatif berupa resistansi sirkuit, cacat pada sel dan sebagainya, yang mengakibatkan terdegradasinya efisiensi sel surya.



  •             KEUNGGULAN DARI ENERGI SURYA.
  1. Matahari hampir tidak terbatas sumber energinya, berbeda dengan sumber energi lain yang akan habis dan mengganti dengan alternatif energi yang lain.
  2. Sumber energi yang ramah lingkungan, karena tidak memancarkan emisi karbon yang berbahaya yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
  Energi surya juga tidak memancarkan oksida nitrogen atau sulfur dioksida yang berarti tidak menyebabkan hujan asam atau kabut asap.
 
  •             KELEMAHAN ENERGI SURYA
  1.  biaya awal yang tinggi.
  2.  Panel surya terbuat dari bahan mahal, bahkan dengan penurunan harga yang terjadi hampir setiap tahun, harganya tetap terasa mahal.
  3.  
  •     Seberapa besar potensi yang dimiliki oleh negara kita untuk mengembangkan teknologi sel surya ?
 
Sel surya mengandalkan siraman sinar matahari dengan intensits yang memadai. Dengan letak geografis Indonesia di khatulistiwa dengan jaminan limpahan sinar matahari sepanjang tahun tidak mengalami perubahan berarti, maka sel surya patut menjadi salah satu bentuk energi masa depan yang perlu dikembangkan oleh anak bangsa. Hal ini pula didukung oleh efisiensi sel surya yang terus meningkat plus biaya produksi nya yang semakin kecil.

  •       Untuk dapat beroperasi, sarana pendukung apa saja yang dibutuhkan?
 

Sel surya hanya merupakan satu komponen penyerap cahaya yang langusng mengkonversi cahaya tsb menjadi litstrik. Agar listrik dari sel surya ini dapat dimanfaatkan, maka sel surya membutuhkan apa yang disebut dengan Balance of System (BOS) yang paling minim terdiri atas; inverter (mengubah listrik DC dari sel surya menjadi listrik AC untuk keperluan sehari hari), baterei (untuk menyimpan kelebihan muatan listrik guna pemakaian darurat atau malam hari), serta beberapa buah controller untuk mengatur secara optimal daya keluaran sel surya.


my referensi:
http://energysources2011.blogspot.com/2011/07/pengertian-energi-matahari-dana-cara.html
 http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energi-surya.html

Sabtu, 22 Desember 2012

si besi panjang pemecah kemacetan

Latar Belakang

Kebutuhan sekunder timbul karena kebutuhan primer telah terpenuhi, terutama kebutuhan manusia dalam berhubungan dengan manusia lain di tempat dan daerah yang berbeda. Transportasi mempunyai banyak sekali manfaatnya. Kali ini saya akan menjelaskan tentang dampak iptek pada transportasi kereta dalam memenui kebutuhan sekunder.

Tujuan Pembahasan

Untuk memberi informasi kepada sidang pembaca sekalian, dan memberi dampak positif dan negatif.


Pembahasan

A. Transportasi sebagai pemenuhan kebutuhan sekunder

Pada dasarnya transportasi sangat dibutuhkan di era yang serba instan dan modern ini. contohnya kereta, kereta merupakan transportasi yang digemari oleh banyak kalangan masyarakat dari kalangan bawah sampai kalangan atas. kereta juga merupakan solusi untuk menghindari kemacetan yang ada di beberapa kota besar di indonesia. Dengan adanya kereta manusia lebih mudah untuk berhubungan dengan manusia lain di tempat atau daerah yang berbeda dan jauh sekalipun, dengan kata lain kereta sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sekunder di bidang transportasi massal khususnya.

B. Perkembangan IPTEK pada transportasi kereta 


Menurut Adlof Portman Secara biologis manusia di pandang sebagai premature, karena manusia tidak memiliki daya penyesuaian terhadap lingkungannya. Dalam hal ini manusia dibekali tekhnik untuk membuat lingkungannya menjadi cocok dengannya. Tekhnik secara umum diartikan sebagai alat perlengkapan dan metode membuat sesuatu agar lebih mudah. pada dasarnya, teknologi adalah ilmu terapan. sebaliknya teknologi juga mendorong ciptanya ilmu pengetahun yang lebih maju.

  • Fase proses modern pada transportasi kereta.
          Pada fase ini, transportasi kereta merupakan puncak perkembangan tekhnik yang telah dicapai manusia. Dengan kata lain, fase tekhnik ini termasuk fase proses modern.


  • Tingkatan teknologi pada transportasi  pada kereta.

    Dalam hal ini tingkatan tingkatan teknologi dalam transportasi kereta merupakan tingkatan tekhnologi hight (HI-tech). karena kereta merupakan suatu jenis tekhnologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil perkembangan penerapan ilmu pengetahuan baru. biasanya ciri dari teknologi ini adalah padat modal, didukung fasilitas riset tingkat tinggi, biaya perawatan tinggi, keterampilan operator tinggi, dan masyarakat penggunanya ilmiah.


    Penggambaran kereta zaman dulu


    analisis:
    1.kereta jaman dulu termasuk konstruktif masih menggunakan       media alam.
    2.kereta ini masih membutuhkan media untuk menjalankannya, dengan menggunakan kuda
    3.kereta ini hanya berkapasitas tiga orang (1 kusir/supir dan 2 penumpang)






    kereta jaman sekarang


    Analisis:
    1. kereta ini sudah menggunakan tekhnik fase proses modern.
    2. media yang digunakan itu mesin untuk menjalankannya.
    3. kapasitas penumpang banyak.



    catatan: yang saya fokuskan hanya kereta untuk mengangkut penumpang bukan barang.

    C. Dampak transportasi kereta dalam berbagai aspek
    Dampak ekonomi

    Transportasi  amat sangat berguna untuk menopang ekonimi suatu negara atas biaya pajak yang di hasilkan.

    Dampak positif:
    1. Pemecah solusi kemacetan
    2. Tidak menimbulkan polusi untuk kereta listrik

    Dampak negatif:
    1. untuk rekonstruksinya banyak memakan lahan



    D. Kesimpulan 
    Jadi transportasi kereta juga menjadi pemenuh kebutuhan sekunder untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang jauh dengan mudah dan murah.

    my referensi :
    Buku Ilmu Alamiah  Dasar





Sabtu, 15 Desember 2012

Dampak IPTEK terhadap pangan



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ilmu Alamiah Dasar merupakan ilmu alamiah yang mempelajari prinsip – prinsip dasar esensial mengenai gejala – gejala alam semesta termasuk di permukaan bumi dan seluruh makhluk hidup serta hubungannya dengan alam. Adanya ilmu alamiah ini yang memunculkan berbagai inovasi – inovasi hasil olahan ilmu yang manusia terima.
Dengan akalnya, manusia mampu menciptakan berbagai keragaman teknologi yang mereka ciptakan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, jarak waktu yang lama kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat-perangakat mesin, seperti computer, kendaraan, handphone, dan lain sebagainya. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. IPTEK pada satu sisi telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Namun disisi lain, teknologi telah menimbulkan keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Ketakutan yang dirasakan oleh manusia akibat perkembangan teknologi ini disebabkan adanya kekhawatiran akan adanya penyalahgunaannya oleh orang yang tidak bertanggung jawab, faktanya tidak dipungkiri lagi IPTEK dikembangkan setiap waktu dan banyak pula pengaruhnya, baik yang positif maupun negatif. Oleh karena itu penulis akan mengidentifikasi dampak positif serta dampak negatif dari perkembangan IPTEK dan menguraikan perkembangan IPTEK dalam lingkup kehidupan manusia sehari – hari.


B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana dampak IPTEK terhadap kebutuhan pokok masyarakat ?
2.      Bagaimana dampak IPTEK terhadap lingkungan hidup ?

C. Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui dampak IPTEK terhadap kebutuhan pokok masyarakat
2.      Mengetahui dampak IPTEK terhadap lingkungan hidup
D. Manfaat Penulisan

Postingan kali ini bermanfaat untuk menambah wawasan para pembaca mengenai dampak IPTEK terhadap kehidupan.
E. Sistematika Penulisan

Sistematika uraian makalah ini terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, tujuan, sistematika uraian. Kedua isi atau kajian teori dan pembahasan. Ketiga penutup yang berisi kesimpulan dan saran dilengkapi dengan daftar pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN

 Dampak Iptek terhadap Kebutuhan Pokok
Kebutuhan pokok disebut juga kebutuhan primer yaitu kebutuhan yang paling mendasar dan harus dipenuhi oleh manusia. Kebutuhan primer manusia yaitu berupa pangan,sandang serta papan. Perkembangan IPTEK berpengaruh pada keberlangsungan manusia dalam memenuhi kebutuhan primernya tersebut. Dampak IPTEK terhadap sandang, pangan dan papan antara lain sebagai berikut.
1. Pangan

a. Positif

Pangan merupakan kebutuhan pokok yang paling utama sebab tanpa pangan manusia akan mati, kelestarian hidupnya terancam, dan manusia berupaya untuk menjauhkan diri dari kematian. Alam menyediakan macam-macam kebutuhan pangan untuk diusahakan dengan teknologi, mula-mula sederhana, makin hari makin maju. Kini IPTEK telah mampu menyumbangkan hal positif berhubungan dengan pemenuhan pangan, contohnya antaralain :

1) Produksi ikan dan daging secara modern

Ikan merupakan lauk pauk yang umum bagi masyarakat. Ikan segar dapat diperoleh dari kali, danau, atau laut. Untuk memperoleh produksi ikan yang dapat dipasarkan, orang mempergunakan keramba di sungai atau di danau. Untuk menghindari pembusukan dijalankan teknologi penjemuran di panas matahari sehingga diperoleh ikan kering, atau diberi garam sehingga diperoleh ikan asin. Teknologi modern mempergunakan kaleng sebagai sarana pengawetannya selalu tahan lama dan baunya tidak mengganggu lingkungan. Teknologi modern mempergunakan kaleng sebagai sarana pengawetannya selalu tahan lama dan baunya tidak mengganggu lingkungan. Selain itu di Jepang penangkapan ikan kini telah berkembang secara modern yaitu dengan alat ultrasonik yang dapat menarik ikan – ikan yang ada didalam laut sehingga nelayan tidak perlu susah – susah menangkap ikan dengan jaring dan alat pancing lainnya. Namun di Indonesia kini terdapat sebagian nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak.
Daging juga merupakan bahan makanan yang diperoleh dari binatang. Peternakan dapat dilakukan secara tradisional, yaitu membiarkan ternak di padang penggembalaan, sehingga mutu dagingnya termasuk rendah akibat kurusnya ternak atau modern dengan mempergunakan kandang yang binatangnya ditempatkan dalam kandang dengan makanan dan minumnya dicukupi oleh pemiliknya, sehingga kualitas hasil ternaknya lebih tinggi dan sehat. Contoh yang dikenal adalah pada peternakan ayam ras yang memang memerlukan modal besar, tetapi memberikan janji memperoleh keuntungan besar.

2) Produksi sayuran secara modern

Sayuran dan buah-buahan merupakan pelengkap kebutuhan makanan. Agar produktivitasnya dapat lebih tinggi, maka untuk kesuburan tanaman diberi pupuk
Tanaman bahan makanan mudah terganggu penyakit, sehingga diperlukan usaha meningkatkan hasil pertanian sekaligus dapat menghindarkan tanaman dari penyakit. Caranya dengan mempergunakan teknologi pertanian, terutama dengan mempergunakan varietas unggul . Cara yang demikian disebut sebagai revolusi hijau (green revolution). Selain benih unggul, perlu ditunjang oleh teknologi penggarapan tanah, pemeliharaan dan pengolahan.

b. Negatif

1) Penangkapan ikan dengan bahan peledak dapat merusak keestarian hidup ikan dan terumbu karang lainnya.

2) Banyaknya pembangunan menyebabkan berkurangnya lahan hijau sehingga lahan yang seharusnya dipergunakan untuk menanam tumbuhan telah didirikan diatasnya gedung – gedung.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

IPTEK membawa dampak pada setiap aspek kehidupan manusia. Dampak tersebut ada yang positif dan ada yang negative. Aspek tersebut antara lain kebutuhan pokok (sandang, pangan , dan papan), lingkungan, SDA, kebudayaan, pendidikan dan kesehatan serta indurstri dll.

B. Saran

Saya berharap postingan ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca mengenai dampak IPTEK dalam kehidupan.
·         Lakukan yang terbaik untuk merawat lingkungan yang kita cintai ini
·         Rawatlah untuk kelangsungan hidup yang lebih baik dan lebih layak untuk cucu generasi kita di masa depan

DAFTAR PUSTAKA

Ali,Abdulah;Eni Rahma. MKDU Ilmu Alamiah Dasar.Jakarta : Bumi Aksara
Website :
http : //azenismail.wordpress.com//.Diunduh pada tanggal 29 November 2011
//mboinas.wordpress.com//.Diunduh pada tanggal 30 November 2011
//www.slideshare.ne//t.Diunduh pada tanggal 29 November 2011
//irfanzizi.multiply.com//.Diunduh pada tanggal 29 November 2011
//www.papantulisku.com//.Diunduh pada tanggal 30 November 2011




Minggu, 09 Desember 2012

si manis glukosa


hay kali ini saya akan membahas GLUKOSA
 SEMOGA BERMANFAAT


PENDAHULUAN


Glukosa / suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utamafotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, banyak digunakan terutama pada industri pangan.

Glukosa (C6H12O6, memiliki berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.

Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Banyak alasan untuk kita kaji mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, yang begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.

PENGERTIAN

Glukosa adalah adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.

Karbohidrat glukosa merupakan karbohidrat terpenting dalam kaitannya dengan penyediaan energi di dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena semua jenis karbohidrat baik monosakarida, disakarida maupun polisakarida yang dikonsumsi oleh manusia akan terkonversi menjadi glukosa di dalam hati. Glukosa ini kemudian akan berperan sebagai salah satu molekul utama bagi pembentukan energi di dalam tubuh. Berdasarkan bentuknya, molekul glukosa dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu molekul D-Glukosa dan L-Glukosa. Faktor yang menjadi penentu dari bentuk glukosa ini adalah posisi gugus hidrogen (-H) dan alkohol (–OH) dalam struktur molekulnya. Glukosa yang berada dalam bentuk molekul D & L-Glukosa dapat dimanfaatkan oleh sistim tumbuh-tumbuhan, sedangkan sistim tubuh manusia hanya dapat memanfaatkan DGlukosa. Glukosa juga akan berperan sebagai sumber energi utama bagi kerja otak. Melalui proses oksidasi yang terjadi di dalam sel-sel tubuh, glukosa kemudian akan digunakan untuk mensintesis molekul ATP (adenosine triphosphate) yang merupakan molukel molekul dasar penghasil energi di dalam tubuh. , proses metabolisme glukosa akan berlangsung melalui 2 mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik dan proses aerobik. Proses metabolisme secara anaerobik akan berlangsung di dalam sitoplasma (cytoplasm) sedangkan proses metabolisme anaerobik akan berjalan dengan mengunakan enzim ysebagai katalis di dalam mitochondria dengan kehadiran Oksigen (O ).

Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksildan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif.

Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif.

STRUKTUR DAN TATA NAMA

Glukosa adalah monosakarida dengan rumus C 6 H 12 O 6 atau H-(C = O) - (CHOH) 5-H, yang lima hidroksil (OH) kelompok tersebut diatur dalam cara tertentu di sepanjang-nya enam karbon backbone.Dalam sekilas yang terbuka-rantai bentuk, molekul glukosa memiliki terbuka (sebagai lawan siklik dan tidak bercabang tulang punggung) dari enam atom karbon, C-1 melalui C-6, di mana C-1 merupakan bagian dari kelompok aldehida H (C = O) -, dan masing-masing dari lima karbon lainnya dikenakan satu kelompok hidroksil-OH. Sisanya obligasi dari karbon tulang punggung dipenuhi oleh hidrogen atom-H. Oleh karena glukosa adalah heksosa dan aldosa , atau aldohexose .



NOTASI “D” DAN “L”

Notasi D & L dilakukan karena adanya atom C dengan konfigurasi asimetris seperti pada gliseraldehida



Masing-masing dari empat karbon C-2 melalui C-5 yang kiral , artinya bahwa empat obligasi tersebut terhubung ke empat bagian yang berbeda dari molekul. Dalam D-glukosa, keempat bagian harus dalam tiga dimensi tertentu pengaturan. Yakni, ketika molekul ditarik dalam proyeksi Fischer , yang hydroxyls pada C-2, C-4, dan C-5 harus berada di sisi kanan, sementara pada C-3 harus berada di sisi kiri.

PENAMAAN

Untuk gula dengan atom C asimetrik lebih dari 1, notasi D atau L ditentukan oleh atom C asimetrik terjauh dari gugus aldehida atau keto. Gula yang ditemui di alam adalah dalam bentuk isomer D.


Gula dalam bentuk D merupakan bayangan cermin dari gula dalam bentuk L. Kedua gula tersebut memiliki nama yang sama, misalnya D-glukosa & L-glukosa.
Posisi keempat hydroxyls yang terbalik dalam diagram Fischer L-Glukosa; D- dan L- glukosa adalah dua dari 16 kemungkinan aldoheksosa 14 lainnya allose , altrose , mannose , gulose , idose , galaktosa , dan talose , masing-masing dengan dua isomer, 'D -' dan 'L -'. 


Pada gula yang lebih panjang, bentuk L- atau D- ditentukan dari atom karbon kiral yang paling jauh dari gugus karbonil


Bentuk kiral yang berbeda dari suatu gula, disebut isomer optik atau stereoisomer.

BENTUK SIKLIK

Pentosa dan heksosa dapat membentuk struktur siklik melalui reaksi gugus keton atau aldehida dengan gugus OH dari atom C asimetrik terjauh. Glukosa membentuk hemiasetal intra-molekular sebagai hasil reaksi aldehida dari C1 & OH dari atom C5, dinamakan cincin piranosa. 


Pembentukan hemiasetal & hemiketal

Aldehida dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiasetal. Keton dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiketal.


Fruktosa dapat membentuk :
 Cincin piranosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C6.w
 Cincin furanosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C5.w
 

Siklisasi D-glukosa


Cincin beranggota enam = PIRANOSA
Pembentukan cincin siklik glukosa menghasilkan pusat asimetrik baru pada atom C1. Kedua stereoisomer disebut anomer, a & b.


Proyeksi Haworth menunjukkan bentuk cincin dari gula dengan perbedaan pada posisi OH di C1 anomerik :
w a (OH di bawah struktur cincin)
w b (OH di atas struktur cincin).


Dalam solusi, rantai-bentuk terbuka glukosa ('baik' D - atau 'L -') ada dalam keseimbangan dengan beberapa isomer siklik , masing-masing berisi sebuah cincin karbon ditutup dengan satu atom oksigen. Dalam larutan air, bagaimanapun, glukosa ada sebagai pyranose selama lebih dari 99%. Bentuk rantai terbuka terbatas sekitar 0,25% dan furanose ada dalam jumlah diabaikan. Istilah "glukosa" dan "D-glukosa" biasanya digunakan untuk bentuk-bentuk siklik juga. Cincin ini berasal dari bentuk rantai terbuka oleh adisi nukleofilik reaksi antara kelompok aldehid - (C = O) H pada C-1 dan kelompok hidroksil-OH pada C-4 atau C-5, menghasilkan hemiacetal kelompok-C (OH) HO-. Hemiasetal siklik dapat terbentuk sebagai hasil reaksi antara gugus hidroksil dan karbonil pada rantai yang sama


Reaksi antara C-1 dan C-5 menciptakan sebuah molekul dengan cincin beranggota enam, disebut pyranose , setelah eter siklik pyran , molekul sederhana dengan cincin karbon-oksigen yang sama. Reaksi antara C-1 dan C-4 menciptakan sebuah molekul dengan cincin beranggota lima, yang disebut furanose , setelah eter siklik furan. Dalam kedua kasus, setiap karbon di atas ring memiliki satu hidrogen dan satu hidroksil terpasang, kecuali untuk karbon terakhir (C-4 atau C-5) dimana hidroksil diganti oleh sisa molekul terbuka (yang - (CHOH) 2-H atau - (CHOH)-H, masing-masing).

Reaksi cincin-penutupan membuat karbon C-1 kiral juga, karena empat obligasi menyebabkan-H, ke-OH, untuk karbon C-2, dan oksigen cincin. Keempat bagian dari molekul dapat diatur sekitar C-1 ( karbon anomeric ) dalam dua cara yang berbeda, yang ditunjuk oleh prefiks 'α-' dan 'β-'. Ketika molekul glukopiranosa ditarik dalam proyeksi Haworth , penunjukan 'α-' berarti bahwa kelompok hidroksil yang melekat pada C-1 dan-CH 2 OH pada C-5 terletak di sisi berlawanan dari ring pesawat (a trans pengaturan ), 'sedangkan' β-berarti bahwa mereka berada di sisi yang sama dari pesawat (a cis pengaturan).
Oleh karena itu, terbuka isomer D-glukosa menimbulkan empat isomer siklik yang berbeda: α-D-glukopiranosa, β-D-glukopiranosa, α-D-glucofuranose, dan β-D-glucofuranose, α-D - Glucopyranose Glukopiranosa,  β-D - Glucopyranose Glukopiranosa, α-D - Glucofuranose Glucofuranose,  β-D - Glucofuranose Glucofuranose.


Rantai lainnya terbuka-isomer L-glukosa juga menimbulkan empat bentuk siklik berbeda L-glukosa, masing-masing cermin gambar dari D-glukosa yang sesuai.
Cincin glukopiranosa (α atau β) dapat mengasumsikan bentuk non-planar beberapa, analog dengan 'kursi' dan 'perahu' konformasi dari sikloheksana. Demikian pula, cincin glucofuranose mungkin beranggapan beberapa bentuk, analog dengan 'amplop' konformasi dari cyclopentane . 

                             
Glukopiranosa bentuk glukosa yang mendominasi dalam larutan, dan merupakan bentuk yang diamati dalam keadaan padat. Mereka adalah padatan kristal berwarna, sangat larut dalam air dan asam asetat , buruk larut dalam metanol dan etanol . Mereka meleleh pada 146 ° C (α) dan 150 ° C (β), dan terurai pada suhu tinggi ke karbon dan air. 



Karena sifat ikatan karbon yang berbentuk tetrahedral, gula piranosa membentuk konfigurasi “kursi" atau “perahu", tergantung dari gulanya. Penggambaran konfigurasi kursi dari glukopiranosa di atas lebih tepat dibandingkan dengan proyeksi Haworth.

BANDINGAN ALPA DAN GLUKOSA BETA
Posisi gugus-OH pada karbon anomeric merupakan perbedaan penting untuk kimia karbohidrat.
• Posisi Beta didefinisikan sebagai-OH berada di sisi yang sama dari cincin sebagai # C 6. Dalam struktur kursi ini menghasilkan proyeksi horisontal.
• Posisi Alpha didefinisikan sebagai-OH berada di sisi berlawanan dari cincin sebagai # C 6. Dalam struktur kursi ini menghasilkan proyeksi ke bawah. 




PERAN GLUKOSA DALAM METABOLISME

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.

Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.












 my referensi:
http://agusnurul.blogspot.com/2011/02/struktur-konformasi-glukosa.html