Pencemaran Udara yang bikin
nyesek
Latar Belakang
Pada awal sejarah manusia, sifat dan ragam pencemaran yang dilakukan
manusia adalah sederhana. Jenis zat atau senyawa yang terlihat di dalam masalah
ini tidak terlalu kompleks. Peningkatan jumlah penduduk
yang disertai peningkatan kemajuan teknologi, mempengaruhi juga sifat dan ragam
pencemaran. Pencemaran yang dialami pada masa-masa lalu umumnya kurang bersifat
fatal. Tidak demikian dengan sifat dan ragam pencemaran masa sekarang ini.
Banyak pencemaran yang bersifat fatal terhadap makhluk hidup, dan banyak juga
pencemaran yang bersifat secara lambat-lambat mematikan terhadap manusia.
Berdasarkan sifat lingkungan dan sifat pencemarannya, maka masalah
pencemaran yang kita hadapi adalah : pencemaran udara, pencemaran perairan,
pencemaran suara atau kebisingan, dan pencemaran tanah.
Pembahasan
DEFINISI
UDARA
Udara adalah suatu
campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.Komposis
campuran gas tersebut tidak selalu konsistan. Komponen yang konsentrasinya
selalu bervariasi adalah air dalam bentuk uap H2O dan karbon dioksida (CO2).
Jumlah uap air yang terdapat di udara bervariasi tergantung dari cuaca dan
suhu.
Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau
lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti.
Pencemaran
udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam
atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan
pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
Klasifikasi Pencemar Udara :
1.
Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara.
2.
Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar
primer di atmosfer.
Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air
akan menghasilkan asam sulfurik.
Zat-zat Pencemar dan
Pencemaran Udara
Adanya gas-gas dan
partikulat-partikulat tersebut, baik yang diperoleh secara alami dari gunung
berapi, pelapukan tumbuh-tumbuhan, ledakan gunung berapi dan kebakaran hutan,
maupun yang diperoleh dari kegiatan manusia ini akan mengganggu siklus yang ada
di udara dan dengan sendirinya akan mengganggu sistem keseimbangan dinamik di
udara, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Gas-gas CO, SO2, H2S,
partikulat padat dan partikulat cair yang dapat mencemari udara secara alami
ini disebut bahan pencemar udara alami, sedangkan yang dihasilkan karena
kegiatan manusia disebut bahan pencemar buatan.
Untuk kepentingan
kesejahteraan makhluk hidup di alam semesta ini telah terjadi sistem
keseimbangan dinamik melalui berbagai macam siklus yang telah diatur oleh Tuhan
Yang Maha Esa. Salah satu contoh adalah siklus nitrogen dan siklus karbon.
Bahan pencemar yang
dihasilkan oleh kegiatan manusia ini konsentrasinya relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan yang sudah ada di udara, terjadi secara alami, sehingga
dapat mengganggu sistem kesetimbangan dinamik di udara dan dengan demikian
dapat mengganggu kesejahteraan manusia dan lingkungannya.
Sumber bahan pencemar
udara ada lima macam yang merupakan penyebab utama (sekitar 90%) terjadinya
pencemaran udara global di seluruh dunia yaitu:
Gas karbon monoksida,
CO
Gas-gas nitrogen
oksida, NOx
Gas hidrokarbon, CH
Gas belerang oksida,
SOx
Partikulat-partikulat
(padat dan cair)
Gas karbon monoksida
merupakan bahan pencemar yang paling banyak terdapat di udara, sedangkan bahan
pencemar berupa partikulat (padat maupun cair) merupakan bahan pencemar yang
sangat berbahaya (sifat racunnya sekitar 107 kali dari sifat racunnya gas
karbon monoksida).
a.
Gas karbon monoksida, CO
Karbon monoksida adalah
gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa, titik didih -192º
C, tidak larut dalam air dan beratnya 96,5% dari berat udara. Reaksi-reaksi
yang menghasilkan gas karbon monoksida antara lain:
Pembakaran tidak
sempurna dari bahan bakar atau senyawa
senyawa karbon lainnya:
2 C + O 2 ? 2 CO
Reaksi antara gas
karbon dioksida dengan karbon dalam proses industri yang terjadi dalam tanur:
CO2 + C ? 2 CO
Penguraian gas karbon
dioksida pada suhu tinggi:
2 CO2 ? 2 CO + O 2
Gas karbon monoksida
yang dihasilkan secara alami yang masuk ke atmosfer lebih sedikit bila
dibandingkan dengan yang dihasilkan dari kegiatan manusia.
b.
Gas-gas Nitrogen oksida, Nox
Gas-gas Nitrogen oksida
yang ada di udara adalah Nitrogen monoksida NO, dan Nitrogen dioksida NO2
termasuk bahan pencemar udara. Gas Nitrogen monoksida tidak berwarna, tidak
berbau, tetapi gas nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam
dan menyebabkan orang menjadi lemas. Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas NO dan
NO2 antara lain:
(1210 – 1765)ºC
2 N + O2 ? 2 NO
2 NO + O2 ? 2 NO
c.
Hidrokarbon CH
Sumber terbesar senyawa
hidrokarbon adalah tumbuh tumbuhan. Gas metana CH4 adalah senyawa hidrokarbon
yang banyak dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh bakteri anaerob
yang terjadi dalam air, dalam tanah dan dalam sedimen yang masuk ke dalam
lapisan atmosfer:
2 (CH2O)n ? CO2 + CH4
d.
Gas-gas belerang oksida SOx
Gas belerang dioksida
SO2 tidak berwarna, dan berbau sangat tajam. Gas belerang dioksida dihasilkan
dari pembakaran senyawa senyawa yang mengandung unsur belerang. Gas belerang
dioksida SO2 terdapat di udara biasanya bercampur dengan gas belerang trioksida
SO3 dan campuran ini diberi simbol sebagai SOx.
S + O2 ? SO2
2 SO2 + O 2 ? 2 SO3
e.
Partikulat
Yang dimaksud dengan
partikulat adalah berupa butiran-butiran kecil zat padat dan tetes-tetes air.
Partikulat-partikulat ini banyak terdapat dalam lapisan atmosfer dan merupakan
bahan pencemar udara yang sangat berbahaya.
Penyebab Utama Pencemaran Udara :
Di
kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 %
pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor.
Contoh
: di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa
:
-
Sepeda motor 207 %
-
Mobil penumpang 177 %
-
Mobil barang 176 %
-
Bus 138 %
Hasil-hasil pembakaran dari
kendaraan bermotor, pabrik-pabrik dan pemanasan atau kegiatan masak-memasak di
rumah merupakan sumber terbesar dari pada pencemaran udara yang disebabkan oleh
kegiatan-kegiatan manusia. Dari sekian banyak zat-zat yang dilepaskan dengan
cara ini ke dalam atmosfer telah diketahui lebih dari 100 yang merupakan
kontaminan. Benda-benda padat yang termasuk di dalamnya lebih dari 20
diantaranya adalah unsur-unsur logam. Bagian dari senyawa organik jauh lebih
besar lagi dan meliputi banyak sekali senyawa hidrokarbon alifatik dan juga fenol,
asam serta basa-basa dan banyak senyawa lainnya. Oleh reaksi-reaksi yang
terjadi antara kontaminan-kontaminan tadi di udara, termasuk reaksi fotokimia,
maka senyawa-senyawa baru akan menambah keragaman senyawa-senyawa pencemaran.
Di antara
pencemaran-pencemaran udara tadi, senyawa-senyawa yang berada di dalam suspensi
yang terdiri dari butiran-butiran padat atau cair adalah apa yang disebut aerosol.
Aerosol ini dapat terbentuk melalui : peristiwa kondensasi, massa molekuler
bergabung membentuk butiran-butiran yang lebih besar (contoh : pembentukan awan
dari butiran-butiran cair), atau dari proses dispersi : material-material yang
kasar dipecah menjadi butiran-butiran aerosol ini tidak mengendap melainkan
melayang atau terapung-apung di udara dan oleh karena itu mudah sekali
disebarkan angin.
Butiran-butiran alami seperti
misalnya kabut, bakteri, spora tumbuh-tumbuhan dari tepung sari umumnya rendah
konsentrasinya di dalam udara; oleh sebab itu, biasanya tidak menyebabkan
pencemaran udara; dari segi kesehatan, benda-benda itu umumnya tidak
membahayakan (kecuali tentu bagi mereka yang peka atau alergi terhadap
benda-benda tadi). Lain halnya dengan butiran-butiran yang dilepaskan oleh
proses-proses buatan, misalnya semen, tepung kuarsa dan asbes, asap minyak,
asap tumbuhan atau rokok dan aerosol-aerosol radio aktif dapat menimbulkan
masalah pencemaran udara yang gawat. Benda-benda itu dapat menimbulkan
kerusakan pada makhluk hidup. Terutama sekali aerosol-aerosol yang
butiran-butirannya sangat halus, dapat masuk paru-paru dan mengganggu
pernafasan.
Aerosol-aerosol mampu
menunjukkan gayapermukaan yang hebat. Benda-benda ini mampu mengumpulkan
molekul-molekul gas, yang membantu reaksi kimia dari aerosol tadi dengan
gas-gas sekitarnya. Aerosol-aerosol ini dapat mengubah pengaruh radiasi energi
dari matahari. Kemudian oleh karena pengaruhnya sebagai inti kondensasi,
benda-benda itu mampu juga mempengaruhi pembentukan embun atau kabut.
Telah disinggung di muka bahwa
debu merupakan pencemar udara. Dari segi kesehatan, debu ini dapat dibedakan ke
dalam dua kategori, yakni debu kasar dan debu halus. Dalam hubungannya dengan
kesehatan, debu kasar kurang membahayakan. Debu ini karena ukurannya, tidak
dapat menembus saluran paru-paru. Tambahan lagi, oleh kemajuan teknologi,
debu-debu kasar ini telah banyak dikurangi jumlahnya yang terhambur ke luar.
Lain halnya dengan debu-debu halus. Debu-debu halus ini telah benar-benar
merupakan masalah kesehatan. Debu-debu halus hanya sebagian kecil saja yang
dapat tertahan oleh mekanisme saringan alami dalam sistem pernafasan.
Selebihnya dapat masuk ke paru-paru. Akan lebih gawat lagi pengaruh debu halus
ini apabila terdapat faktor yang menimbulkan komplikasi, seperti halnya senyawa
3,4 benzopiris yang menyebabkan kanker, dan oksida logam berat, seperti senyawa
vanadium, yang bertindak sebagai katalisator. Lebih jauh lagi, oleh pengaruh
katalisator oksida-oksida berbagai logam, maka dioksida belerang berbentuk gas
(bila ada) dapat diubah menjadi trioksida belerang yang sangat berbahaya,
senyawa ini dengan uap air yang ada di dalam saluran paru-paru akan membentuk
asam belerang. Berdasarkan pada proses industrial yang menghasilkan debu-debu
halus tadi, maka racun-racun berikut ini telah didefinisikan : arsenik,
berillium, cadmium, timol, selenium, thallium, uranium, asbes, senyawa khromium
dan senyawa air raksa. Asap yang keluar dari knalpot yang merupakan sisa hasil
pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dan dari cerobong-cerobong asap dari
kilang-kilang pengolahan minyak mengandung debu-debu halus yang terdiri dari
butiran-butiran timah.
Selain pencemaran sebagai
akibat debu halus seperti yang dikemukakan, masih ada beberapa pencemaran yang
ditimbulkan industri, misalnya industri kimia, dan industri minyak bumi.
Dalam kegiatan berproduksinya
itu, industri kimia atau industri minyak, selain menghasilkan produk-produk
pokok, mereka mengeluarkan hasil-hasil ikutan. Hasil-hasil ikutan yang utama
yang dikeluarkan oleh industri kimia adalah gas-gas dan uap-uap dari senyawa
kimia organik seperti misalnya hidrokarbon-hidrokarbon dan turunan-turunan
halagennya, aldea, keton, asma-asam karbosilat, dan senyawa nitrogen serta
belerang (amine, merkaptan, disulfida); gas-gas dan uap-uap senyawa kimia
inorganik seperti misalnya, hidrogen sulfida, asam hidroklorik dan senyawa
fluorin, dioksida belerang, fosida hidrogen; dan akhirnya tepung-tepung beracun
seperti misalnya fluorida dan karbida, arsenik, asbes, dan alloy besi.
Lebih lanjut lagi, selain
hasil-hasil tersebut tadi yang dapat menyebabkan pencemaran, masih terdapat
lagi satu jenis pencemaran oleh hasil pabrik yang cukup mengganggu. Pencemaran
ini bersifat bau yang mengganggu. Faktor bau ini seringkali disebabkan oleh
kandungan senyawa tertentu yang sangat rendah, tetapi masih cukup tajam.
Misalnya thiofenol dengan konsentrasi 1 : 10 billium masih cukup mengganggu.
Dampak Pencemaran Udara :
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global (
Global Warming )
- Penyakit
pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi
reproduksi
- Stres dan penurunan
tingkat produktivitas
- Kesehatan dan
penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat
kecerdasan (IQ) anak-anak.
Solusi :
- Clean Air Act yang
dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan
pencemaran udara.
- Mengembangkan teknologi yang ramah
lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
- Menghemat Energi yang digunakan.
- Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal
PENCEGAHAN
a) Dengan melengkapi
alat penangkap debu ( Electro Precipitator ).
b) Dengan melengkapi
water sprayer pada cerobong.
c) Pembersihan ruangan
dengan sistim basah.
d) Pemeliharaan dan
perbaikan alat penangkap debu.
e) Menggunakan masker.
Kesimpulan
I.
Bahwa pencemaran udara selain disebabkan oleh faktor
alam, pencemaran udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya dari
kendaraan bermotor, kegiatan industri dan sebagainya.
II.
Selain dapat membahayakan lingkungan, pencemaran udara
juga dapat membahayakan kesehatan manusia.
III.
Kesadaran manusia
sangat amat di butuhkan untuk lebih sadar akan udara yang bersih dan tidak
mencemarinya karena manusia lah yang memegang tanggung jawab penuh terhadap apa
yang telah mereka lakukan.
IV.
Udara yang bersih
akan lebih membuat segala sesuatunya terlihat indah, so kita dari sejak dini
harus lebih membudayakan hidup bersih tidak mencemari udara, sebenarnya bukan
hanya pencemaran udara saja tapi pencemaran yang lainnya yang merugikan
lingkungan dan manusia itu sendiri.
V.
Sebenarnya manusia
itu bodoh, mereka tidak mau merasakan dampak buruknya tapi mereka tetap
melakukannya.
Demikian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat ya buat kalian semua.
JAGALAH KEBERSIHAN UDARA KITA MULAI DARI SEKARANG.
SUMBER
BACAAN
Buku “Lingkungan Hidup”,
Mahkota Offset – Jakarta
http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya/
http://industri16andi.blog.mercubuana.ac.id/2010/12/02/devinisi-udara/
http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar